Rabu, 15 Juli 2015

Yha.

"Marah nggak akan mengubah yang sudah terjadi, kan? Lagipula aku nggak mau direpotkan dengan perasaan seperti itu. Marah terhadap pilihan orang lain itu merepotkan, karena secara nggak langsung aku harus memikirkannya terus-menerus."

"Memikirkan bagaimana?"

"Ya, selama aku marah, aku harus terus memikirkan alasan yang membuatku marah kepadamu, kan? Itu bikin repot. Rasanya seperti membawa neraka kecil di pundak, dan aku harus membawanya kemana-mana setiap hari. Bagaimanapun, selingkuh itu pilihanmu, dan pilihanmu bukan urusanku."

-Kamu, Sabda Armandio

Kamu


Masa lalu adalah kepergian yang mutlak, tetapi sebagian orang tak bersedia melepaskannya. Mereka mencabut baterai jam dinding agar kapanpun memandangi jam itu, mereka akan menjumpai jarum di angka yang sama. Ingatan yang sama. Dunia yang sama.

-Sabda Armandio

Senin, 22 Juni 2015

Book Review: The Chronicle of Audy: 4/4 by Orizuka

Mulai: 18 Juni 2015
Selesai: 18 Juni 2015
Rating: 4/5

Penerbit: Penerbit Haru
Pengarang: Orizuka
Tebal: 320 halaman
Tahun Terbit: Juni 2015

Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh hati pada salah seorang di antaranya.

Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini, tapi kenapa dia malah kelihatan santai-santai saja?
Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya, tapi dia bahkan tidak peduli!

Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah percintaan ini, seperti biasa, muncul masalah lainnya.

Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di ambang perpisahan. 
Aku tidak ingin mereka tercerai-berai, tapi aku bisa apa?

Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet.
Kronik dari seorang Audy.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

My Review:
Senang bisa membaca karya Orizuka lagi! Hampir 1 tahun nunggu lanjutannya dan yeah tidak mengecewakan,

Ceritanya semakin menarik dan muncul masalah tidak terduga ehehe. Konfliknya juga realistis yang biasa dialami oleh sebuah keluarga jadi enak untuk dibaca. Tidak bertele-tele dan makin seru ehehe.

Bahasanya seperti biasa, bahasa yang digunakan dalam sehari-hari jadi mudah untuk dipahami. Penjelasan karakter juga jelas jadi tidak bikin bingung. Alurnya juga rapih sehingga jalan cerita mudah untuk dimengerti.

Ga sabar baca lanjutan kisah Audy lagi, yeay!

Minggu, 29 Maret 2015

Book Review: Bulan by Tere Liye (Bumi #2)

Mulai: 29 Maret 2015
Selesai: 29 Maret 2015
Rating: 4.5/5

Penerbit: Gramedia
Pengarang: Tere Liye
Tebal: 400 halaman
Tahun Terbit: Maret 2015

Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang sama, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama, film, dan hal-hal yang disukai remaja.

Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli yang tidak pernah diketahui siapa pun. Sesuatu yang dia simpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan dengan tangannya.

Namanya Seli. Dan tangannya bisa mengeluarkan petir.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 31 Januari 2015

Hai.

Ekhem.
Hai.

Ternyata tahun baru membawa cerita baru buatku. 
Jika sebelumnya hidupku selalu jelas antara hitam dan putih, kehadiranmu membuatku berada di tempat berwarna abu-abu,
Jika sebelumnya aku masih bisa tidur dengan lelap tanpa harus ada pikiran mengganggu, kehadiranmu membuatku tidur pun terasa sulit karena otakku memaksa untuk mengulang memori-memori itu.

Sial memang.
Tapi sial yang kusyukuri.

Jika sebelumnya cerita-ceritaku hanyalah cerita klasik tak bermakna, kehadiranmu mampu membuat ceritaku menjadi lebih menarik.
Jika sebelumnya aku tak diharapkan dalam masalah ini, kehadiranmu membuatku terlihat seperti yang paling paham dalam masalah ini.

Yah, kehadiranmu merubahku, sebenarnya.

Maafkan aku yang masih tak sanggup menatap matamu ketika berbicara, karena jika kulakukan, aku hanya ingin menaikkan bendera putih, tanda ku ingin menyerah saja.

because I can't hold this feeling.